Friday, January 4, 2013


Dalam menghancurkan sebuah negara Islam, Freemasonry mempunyai gagasan lima periode, seperti di Turki. 

1. Membentuk gerakan Freemasonry yang bergerak dibawah tanah beberapa orang anggotanya pun mendekati raja dan mulai memasukkan jarum berbisa, karena kepandaian dan kelicinan siasatnya itu beberapa orang Freemasonry di jadikan penasehat raja.

2. Membentuk gerakan-gerakan penunjang Free-masonry itu agar mendapat suara yang banyak. Dengan gerakan-gerakan itu raja pun terguling dari tahtanya.

3. Mengadakan tali persatuan antara Freemasonry kebangsaan dan Freemasonry internasional untuk menerapkan paham Freemasonry.

4.  Seorang anggota Freemasonry yang bernama: Mustafa Kemal Pasya menjadi pimpinan negara.

5.   Dengan kekuasaannya ia mensekulerkan masya-rakat Turki: Adzan harus berbahasa nasional Turki begitu pun shalat Jum’at. Hari libur Jum’at digantikan hari Ahad. Hak waris untuk laki-laki disamakan dengan perempuan. Jilbab dilarang. Pengadilan Syariat di tutup. Huruf Arab diganti Latin. - Sekolah-sekolah disekulerkan. Zakat diambil oleh negara untuk biaya Freemasonry.

Freemasonry menjelma menjadi Partai Rakyat kebangsaan. Di Mesir Freemasonry pun hampir berhasil dalam lima periode: 

1.      Menguasai pemerintahan 

2.      Menerapkan program Freemasonry 

3.  Menghancurkan Partai Islam yang dianggap lawan Freemasonry itu seperti Ikhwanul Mus-limin dan menggantung pimpinan-pimpinannya itu. 

4.      Usaha nasionalisme - sekulerisme. 

5.      Membentuk partai tunggal berasas kebangsaan Freemasonry 

Freemasonry Intenasional mempunyai sepuluh gagasan yang tercantum dalam buku: Siasah Freemasonry yang diarahkan oleh Khalel ibn. Khaled. 
1.      Menghancurkan semua partai, masa yang dianggap lawan Freemasonry itu dengan: kekuasaan, pecah belah atau perebutan kursi lalu membentuk organisasi atau partai tempat berteduh Freemasonry itu atau membuatnya sebagai pelaksana ide-ide Freemasonry. 

2.     Mensekulerkan pemuda-pemuda Islam sehingga pemuda-pemuda itu walaupun mengaku ber-agama Islam tetapi antipati terhadap Islam dan mereka menentang Islam sebagai asas dan idiologi. 

3.  Dalam keagamaan Freemasonry bergerak mem-buat agama bauran, memplotiskan ulama-ulama, sesungguhnya Freemasonry telah berhasil membuat agama baru Bahaiyah yang didirikan seseorang Freemason Abdulbaha dan Ahmadiyah didirikan oleh seorang Freemasonry India Mirza Ghulam Ahmad ada yang radikal disebut aliran Qadyani dan yang halus disebut aliran Lahore. Biaya dakwah dan tablighnya itu dari Free-masonry International melalui penguasa Inggris. Freemasonry pun mensponsori terbentuknya tharekat-tharekat Islam yang berfatwa dan bergerak sejalan dengan ajaran Freemasonry itu, di bentuknya pada tahun 1946 gerakan Quraniyah dipimpin oleh Syekh Yakub dari Palestina, segala sesuatu harus berdasar Qur’an tanpa tafsir dan semua hadits Nabi saw ditolak-nya, sehingga mereka shalat dan saum hanya berdasarkan Qur’an, tidak ada raka’at dalam shalat, tidak ada bacaan tertentu dalam shalat, tidak ada adzan, qamat dsb. Untuk menjauhkan anak-anak muda dalam memahami Qur’an dan agar anggapan kepada Qur’an hanya sebagai kesusastraan purba, diadakanlah perlombaan baca Al-Qur’an, dan si pemuda-pemudi itu mau membaca al-Qur’an dan menghafal surat-surat tertentu sekedar hanya untuk mendapatkan piala dari panitia itu. Maka sesuailah dengan ramalan Nabi saw. bahwa:… tidak tertinggal Qur’an kecuali tulisannya. 

4.      Mengumpulkan dana dari umat beragama untuk menghancurkan agama itu sendiri, di Turki pun pernah di pungut zakat fitrah oleh ulama su’ yang diserahkan pada pemerintah di pergunakannya untuk menindas Islam. 

5.      Menghancurkan yang lama dan membuat yang baru artinya segala yang dianggap kuno dibuang dan segala yang dianggap baru dibangun. 

6.  Membuat yayasan-yayasan dan lembaga-lem-baga sosial, kursus-kursus bahasa, pengkajian ilmiah dsb. Diterbitkannya buku-buku baru. 

7.   Menghancurkan moral lama dan membuat moral baru yang disebut “Etika Internasional”. Dalam Etika Internasional itu banyak bertentang-an dengan Islam seperti dalam bertoleransi dengan agama lain, tidak membeda-bedakan agama dan sebagainya. 

8.  Upacara-upacara lama digali kembali dan ia dianggap untuk menyaingi agama, kesyirikan dalam segala perkara diperkuatnya, 

9.  Menyebarkan kepornoan (pornografi) dalam segala bentuk seperti melalui film, buku-buku, gambar-gambar dan sebagainya. 

10. Untuk melumpuhkan generasi muda di luar orang-orang Yahudi disebarkannya segala minuman yang memabukkan, narkotika dalam segala bentuk. 









Referensi: Doktrin Zionisme Dan Ideologi Pancasila, Penerbit Wihdah Press Yogyakarta.